Bukan blogger pemula, tapi bukan juga seorang blogger master. Blog Piah hanyalah seorang pengangguran yang senang mempelajari hal-hal baru seputar blog, SEO dan internet

Uang dan Hidup

Kampus Insan Pembangunan campus dimana selama ini saya mengejar ilmu. Insan Pembangunan terletak di daerah Tangerang (1)
Kata orang, uang bukanlah segalanya. Namun, segalanya akan susah, jika kita tidak punya uang. Banyak orang, sadar atau tidak, mengabdikan hidupnya untuk mencari uang. Dia mengorbankan hampir segalanya, termasuk orang-orang yang ia cintai, supaya bisa mendapatkan uang lebih banyak. Tak berlebihan jika dikatakan, bahwa uang adalah Tuhannya.

Namun, uang bukanlah barang yang netral. Ia punya efek mengubah hal-hal yang ia sentuh. Efek mengubah ini tidak selalu baik, namun justru bisa merusak nilai dari hal tersebut. Uang juga bisa menciptakan rasa iri yang lahir dari ketidakadilan, ketika orang yang memiliki uang banyak mendapatkan kesempatan lebih banyak, daripada orang yang lebih sedikit uangnya.

Pengaruh Uang

jadwal kuliah insan pembangunan, biaya kuliah stie insan pembangunan tangerang, biaya kuliah insan pembangunan bitung, sekolah tinggi insan pembangunan kecamatan tangerang, stie-stmik insan pembangunan kadu jaya, curug, stmik insan pembangunan heartline, pendaftaran stie insan pembangunan, stie insan pembangunan ciledug
Salah satu yang membuat hidup kita bahagia adalah persahabatan. Seorang sahabat hadir, ketika kita membutuhkan bantuan. Ia juga hadir, ketika kita senang, atau sedang ingin merayakan sesuatu. Apa yang terjadi, ketika kita membayar seseorang, supaya ia mau menjadi sahabat kita?

Seks adalah ekspresi dari cinta. Orang melakukannya, karena mereka saling mencintai. Mereka ingin saling membahagiakan. Apa yang terjadi, jika kita membayar orang, supaya ia mau berhubungan seks dengan kita?

Michael Sandel, di dalam bukunya yang terbaru, What Money Can’t Buy (2013), juga menjelaskan, bahwa uang juga mempengaruhi kinerja orang di dalam pekerjaannya. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang mekanis, seperti administrator atau tukang sapu, uang memang bisa memberikan motivasi tambahan, supaya orang bekerja lebih rajin. Namun, untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan tingkat kreativitas tinggi, uang tidak memberikan dampak apapun, atau justru melunturkan motivasi.

Inilah yang saya sebut sebagai paradoks insentif. Dunia bisnis amat gembira, ketika mereka menemukan mekanisme sederhana, bahwa orang bisa bekerja lebih rajin, karena diberikan uang lebih. Uang lebih inilah yang disebut sebagai insentif. Namun, cara ini tidaklah universal, melainkan hanya berlaku untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu.

Pendidikan

Insan Pembangunan adalah sebuah kampus yang berlokasi di daerah Tangerang yang beralamat di Jl Raya Serang Km10 Pos Bitung Tangerang.
Di beberapa sekolah internasional di Jakarta, anak dibayar dengan jumlah uang tertentu, supaya ia lebih rajin membaca buku. Orang tua dan sekolah setuju dengan cara ini demi satu tujuan, yakni meningkatkan minat baca anak. Harapan mereka, dengan cara ini, anak akhirnya suka membaca buku, lalu ia akan terus membaca buku, walaupun tidak lagi diberikan uang. Namun, seperti saya jelaskan sebelumnya, uang mengubah nilai benda-benda yang disentuhnya, termasuk juga nilai membaca buku.

Ketika anak membaca buku, karena ia dibayar oleh orang tua atau sekolahnya, maka ia akan belajar tentang nilai yang salah. Ia tidak akan bisa menemukan nilai kenikmatan membaca buku, karena nilai itu dilunturkan oleh nilai lainnya, yakni mendapatkan uang. Uang membuat orang belajar tentang hal yang salah. Ia mengaburkan nilai berharga yang hendak diajarkan, dan akhirnya justru memelintirnya menjadi sesuatu yang amat purba, yakni mendapatkan uang untuk memperoleh kenikmatan lebih tinggi.

Ketidakadilan dan Korupsi

Sandel juga menjelaskan, bahwa kehadiran uang juga bisa menciptakan ketidakadilan. Orang-orang yang memiliki uang akan membayar lebih tinggi, sehingga mereka mendapatkan fasilitas lebih banyak. Sementara, orang-orang yang memiliki uang lebih sedikit juga akan mendapatkan fasilitas yang lebih sedikit, atau tidak sama sekali. Jika pola ini berulang di berbagai bidang kehidupan (pendidikan, politik, ekonomi), dan dalam jangka waktu yang lama, maka akan tercipta kesenjangan sosial yang besar, yang berpeluang menciptakan konflik di masyarakat.

Stmik Insan Pembangunan Tangerang My Kampus
Uang juga memiliki efek korup. Dalam arti ini, korupsi berarti penurunan nilai dari apa yang kita kerjakan. Ketika kita membantu orang, kita melihat tindakan kita sebagai sesuatu bernilai. Namun, ketika orang yang kita bantu membayar kita, nilai tindakan kita berubah menjadi semata nilai ekonomi yang bisa diukur dengan uang. Dalam arti ini, nilai membantu telah dikorup menjadi semata nilai ekonomi, karena nilai yang sesungguhnya dari tindakan membantu telah luntur, karena telah disentuh dengan uang.

Uang juga melahirkan godaan yang besar untuk korupi, dalam arti menggunakan uang bersama untuk kepentingan pribadi. Sistem politik dan hukum Indonesia adalah contoh paling jelas, bagaimana uang telah mengaburkan semua nilai, dan menggantinya semata menjadi nilai ekonomi, sehingga mengundang orang untuk melakukan korupsi. Ketika sistem politik dan hukum di posisi puncak telah korup, maka semua segi kehidupan masyarakat lainnya juga akan korup. Ikan membusuk dari kepalanya, lalu seluruh badannya pun akan membusuk.

Uang sebagai Ideologi

Kecenderungan untuk mengukurkan segalanya dari nilai ekonomi disebut juga sebagai die panökonomische Ideologie. Peter Leuprecht di dalam tulisannya yang berjudul Überlegungen zum internationalen Schutz der Menschenrechte (2013)menjelaskan, bahwa cara berpikir ini telah merusak nilai-nilai luhur manusia, yang tercermin di dalam rumusan hak-hak asasi manusia. Ia adalah musuh utama penegakkan hak-hak asasi manusia, baik di tingkal nasional maupun global. Ia mengancam kedamaian hidup bersama, karena setiap orang tergoda untuk menjadi rakus akan uang.

Contoh paling jelas dari panökonomische Ideologie adalah pola politik di Amerika Serikat sekarang ini. Pemerintah dan rakyatnya nyaris tak berdaya menghadapi kekuatan politik perusahaan-perusahaan besar di sana. Motif utama mereka cuma satu, yakni mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, tanpa peduli nilai-nilai lainnya. Padahal, nilai-nilai tersebut, seperti solidaritas, pengorbanan dan kesetaraan sosial, adalah nilai-nilai yang mengikat AS sebagai satu bangsa.

Ketika nilai-nilai itu luntur, akibat sepak terjang uang yang tanpa aturan, maka masyarakat pun akan ikut hancur. Hidup bersama akan menjadi amat sulit, karena setiap orang menjadi begitu egois untuk mengumpulkan uang lebih dan lebih lagi, kalau perlu dengan merugikan orang lain, atau kepentingan bersama. “Yang Sosial” (das Soziale) yang menjadi dasar dari kebersamaan juga lenyap, dan digantikan oleh egoisme ekstrem. Maka, peran uang harus terus dibatasi dengan peraturan, hukum dan moralitas, supaya ia menjadi alat untuk kebaikan bersama, dan bukan tujuan utama.

Sumber : http://rumahfilsafat.com/

aritkel terkait : jadwal kuliah insan pembangunan, biaya kuliah stie insan pembangunan tangerang, biaya kuliah insan pembangunan bitung, sekolah tinggi insan pembangunan kecamatan tangerang, stie-stmik insan pembangunan kadu jaya, curug, stmik insan pembangunan heartline, pendaftaran stie insan pembangunan, stie insan pembangunan ciledug

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Uang dan Hidup "

Posting Komentar