Bukan blogger pemula, tapi bukan juga seorang blogger master. Blog Piah hanyalah seorang pengangguran yang senang mempelajari hal-hal baru seputar blog, SEO dan internet

Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi Alias Kampus

Namun kuliah di perguruan tinggi swasta seperti di STIE - STMIK Insan Pembangunan di Tangerang tidak kalah kemampuan sama mahasiswa di kampus atau fakultas yang negeri, Yang paling penting kita mau niat belajar sungguh-sungguh pasti bisa.
kampus stmik insan pembangunan tangerang
SETIAP insan diharuskan untuk mencari ilmu, dari mulai terlahir ke muka bumi sampai ke liang lahat. Ya, itulah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam diri setiap insan. Mengapa demikian? Karena, ilmu itu segalanya. Ilmu dapat menguasai dunia ini. Ilmu sebagai petunjuk arah ke beneran, tentunya jika kita mempelajari ilmu-ilmu yang benar.

Mencari ilmu dapat kita temukan di mana dan kapan pun. Namun, ada satu tempat yang tak bisa lepas dari kita yakni sekolah atau pun perguruan tinggi. Tempat ini merupakan satu-satunya yang lembaga formal yang digunakan untuk mencari ilmu. Ada ilmu tentang keduaniwian dan juga tentang akhirat.

Hanya saja ada satu masalah yang kita rasakan saat ini, yaitu pencampuran bebas. Seorang anak perempuan keluar dari rumah dan pergi ke sekolah atau pun perguruan tinggi. Di sana ia bercampur dengan anak laki-laki secara terpaksa. Tujuannya adalah untuk menuntut ilmu.

Perguruan Tinggi Swasta, Why Not?

Dalam ranah prestasi, mahasiswa PTS sudah banyak yang mengungguli prestasi mahasiswa PTN, baik di kancah nasional maupun internasional. Sudah berapa banyak mahasiswa PTS yang mendapat beasiswa S2 di luar negeri, sudah berapa banyak yang memenangkan kejuaraan dan kompetisi nasional maupun internasional. Tidak usahlah disebut siapa contohnya. Nanti dikira pamer. Hal ini menegaskan bahwa mahasiswa PTS bukanlah seperti yang selama ini difikirkan banyak orang. Mahasiswa PTS juga bisa berbuat banyak dan tidak perlu minder asal benar-benar memenuhi syarat baik keilmuan, kemampuan, kompetensi dan kualifikasi yang menyamai dan melebihi lulusan PTN.

Biaya mahal di PTS memacu mahasiswa yang kurang mampu untuk kuliah sekaligus bekerja demi mendapat uang meringankan beban orang tua. Poin ini menuntun mahasiswa untuk mandiri, bekerja sekaligus memutar otak agar pelajaran di perkuliahan tidak ketinggalan. Hal inilah yang menyebabkan banyak mahasiswa PTS yang siap kerja dan bisa hidup di tengah masyarakat karena sudah terbiasa bekerja dan berbaur dengan masyarakat sejak di bangku perkuliahan. Hal ini bukan berarti bahwa mahasiswa PTN tidak seperti mahasiswa PTS. Pandangan ini diambil dari banyaknya mahasiswa PTS dari golongan kurang mampu yang kuliah sambil bekerja.

Yang terpenting bagi mahasiswa PTN dan PTS adalah jangan sampai salah memilih jurusan. Sebab, bila salah memilih jurusan, sama saja salah menentukan masa depan. Tidak sedikit mahasiswa yang gagal (drop out) di tengah jalan gara-gara tidak mampu lagi untuk kuliah disebabkan ketidakcocokan jurusan yang diambil dengan kemampuan otak maupun dana yang dimiliki. Paling tidak, dalam memilih jurusan harus mempertimbangkan segi kemampuan otak, bakat yang dimiliki, kemampuan biaya, prospek jurusan yang diambil serta hobbi yang dimiliki. Sebab, faktor-faktor tersebut ikut menentukan kualitas seorang mahasiswa baik PTN maupun PTS baik keilmuan, kemampuan, skill, kompetensi maupun kualifikasi yang dimiliki.

PTN dan PTS = Setara
Bukan maksud membanding-bandingkan mana yang terbaik antara PTS atau PTN. Namun, ingin meluruskan pandangan salah selama ini terhadap PTS, dan penegasan bahwa kuliah di PTN tidak lantas menjamin mahasiswanya berhasil begitu lulus kuliah dan berada di tengah masyarakat. Demikian pula berlaku bila kuliah di PTS. Namun, untuk menyikapi dengan arif bahwa menuntut ilmu bisa dimana saja, bisa di PTN maupun di PTS, hanya kualitas individulah yang menentukan seseorang sukses tidaknya di masa depan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi Alias Kampus"

Posting Komentar